Tampilkan postingan dengan label media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label media. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Juli 2013

GMM dan Jaringan Mawale Movement terbitkan buku: "MEMEREDEKAKAN TOU MINAHASA"

Buku “Mememerdekakan Tou Minahasa” Kumpulan Pemikiran Kaum Muda Minahasa

PENULIS DAN JUDUL TULISAN:
  • sebuah puisi  “I Will Not Sell My Minahasa” karya Candra Rororoh ini, 
  •  Matulandi Supit (Minahasa Dalam Gerak Zaman ), 
  • Riane Elean (Menafsir Ratapan Terakhir Sang Manguni), 
  • Daniel Kaligis (Minahasa, Mange Wisa Kou?), 
  • Ivan Kaunang (Merdeka(kah)Ke(budaya)an Minahasa?), 
  • Greenhill Weol ((Orang) Minahasa Harus Merdeka!), 
  • Meidy Y. Tinangon (Memerdekakan Tou Minahasa: Beberapa Pokok Pikiran), 
  • Yanny Marentek (Menemukan Kemerdekaan Hakiki Tou Minahasa:  Orang Muda Minahasa di Pentas Politik Praktis), 
  • Rikson Karundeng (Gereja Memerdekakan Tou Minahasa?: Sebuah Catatan Tentang Disorientasi Peran Gereja di Minahasa), 
  • Denni Pinontoan (Teologi Mapalus, Teologi Bersama Yang Membebaskan), 
  • Venly Massie (Spiritualitas Kristiani Dalam Kehidupan Bertani:  Kajian Teologis Peran Gereja Bagi Komunitas Petani), 
  • Ruth Wangkai (Pingkan Cermin Diri tou Minahasa: Upaya Menemukan Kembali Dignitas Tou Minahasa dalam Sosok Pingkan), 
  • Bodewyn Talumewo (Bangun Kebudayaan, Memerdekakan (Tou) Minahasa:  Sepenggal Kisah John F. malonda, Sastrawan-Budayawan Minahasa), 
  • Sofyan Jimmy Yosadi (Advokasi Terhadap Persoalan Tou, Tana’ dan Penanda Budaya Minahasa).

Senin, 07 Juni 2010

WALETA MINAHASA; Media Kebudayaan Minahasa Pertama

Tondano - Tou Minahasa kini memiliki media kebudayaan yang fokus pada publikasi kekayaan kebudayaan Minahasa. Majalah “Waleta Minahasa” diluncurkan Jumat (7/5/2010) bertempat di hotel Tou Dano, Tondano- Minahasa. Hadir dalam kegiatan yang juga dirangkaikan dengan diskusi budaya bertajuk “Membongkar Sentralisme dan Imprealisme” ini sejumlah tokoh Minahasa, budayawan, sastrawan dan aktivis mahasiswa.