Senin, 07 Juni 2010

WALETA MINAHASA; Media Kebudayaan Minahasa Pertama

Tondano - Tou Minahasa kini memiliki media kebudayaan yang fokus pada publikasi kekayaan kebudayaan Minahasa. Majalah “Waleta Minahasa” diluncurkan Jumat (7/5/2010) bertempat di hotel Tou Dano, Tondano- Minahasa. Hadir dalam kegiatan yang juga dirangkaikan dengan diskusi budaya bertajuk “Membongkar Sentralisme dan Imprealisme” ini sejumlah tokoh Minahasa, budayawan, sastrawan dan aktivis mahasiswa.

Sore itu di MINAWANUA



Sore itu, Senin, dua empat bulan lima tahun dua puluh sepuluh
kususuri tepian sungai Tondano, di wanua Kiniar-Toulour
indah nian riak lembutnya tentramkan pikir dan rasa
yang tak sabar menengok jejak, tanda peradaban bangsaku MINAHASA



Sore itu, di Tanah Toulour yang basah.yang dulu basah bersimbah darah..
Melewati rimbunnya rerumputan dan tanah berawa,
akhirnya kuinjakan kaki di MINAWANUA....

Sore itu, di MINAWANUA
melihat waruga para leluhur negeri, para waraney MINAWANUA
Hamparan luas lahan bekas BENTENG MORAYA
Ku rasa bangga terlahir sebagai Tou Minahasa

Sore itu, di MINAWANUA
membayangkan patriotisme para Tou Ente’ Se’ Waraney Minahasa
Ku rajut makna:
“Tou Minahasa, berani, berjiwa kesatria, pejuang kebenaran”
Ku rangkai komitmen:
“Nyaku Tou Minahasa musti berani, tekun, ulet, tak kenal lelah, rela berkorban”

Sore itu di MINAWANUA – TONDANO
Ku bangun lagi BENTENG MORAYA di hatiku
Tuk siap hadapi gempuran Kolonialis modern
Bertopeng teknologi dan materialisme.....

Sore itu, di MINAWANUA ku lihat Sang Manguni
Tatapnya tajam membawa pesan:
“Wangunen um banua,
Ma esa-esaan, ma tombol-tombolan, ma sawang-sawangan,
Esa Genang, Esa Lalan”

Sore itu di MINAWANUA, ku jawab Sang Manguni:
“I Jayat U Santi !!!!”

by. MEIDY TINANGON
Negeri KINIAR, malam, sehabis 'sore dari MINAWANUA'
24 MEI 2010
penghargaan kepada para waraney negeri MINAWANUA