Tampilkan postingan dengan label ekosistem. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ekosistem. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Februari 2012

Peran Serta Pemuda Dalam Penyelamatan Lingkungan

(Disampaikan pada session diskusi Kampoeng Bumi Perkemahan Pemuda GMIM 28 Juni-3 Juli 2011 di Danowudu-Bitung)
 ------------------------
Oleh:
Meidy Y. Tinangon, M.Si.

  •  Introduksi: “menggeser paradigma, merajut aksi”
Ada sebuah kisah tentang Kapal Titanic. Kapal yang besar dan megah di masanya. Kapal yang dianggap paling besar, paling kuat, paling megah, paling hebat ! Tak seorangpun meragukan kemampuan dari kapal tersebut. Tak ada yang berpikiran bahwa kapal yang hebat tersebut suatu saat akan tenggelam. Tak ada yang memusingkan diri dengan hal tersebut.   Dalam perjalanan tersebut, orang – orang sibuk dengan kesenangan bahkan pesta. Namun apa yang terjadi ? Suatu saat kapal mengalami masalah akibat bongkahan es di laut, kapal sudah mulai tenggelam perlahan namun orang masih sibuk dengan urusan kesenangan masing-masing. Hingga akhirnya kapal pun tenggelam dengan korban jiwa yang besar.
 -------
Dalam hubungan dengan topik bahasan kita, pandangan orang-orang terhadap kapal Titanic ini sama dengan cara pandang kita terhadap bumi atau lingkungan hidup kita.

Selasa, 30 Agustus 2011

Definisi dan Proses Eutrofikasi

EUTROFIKASI adalah salah satu problema ekologis pada ekosistem danau. Jika tidak ditanggulangi maka berbagai dampak ikutan akan dialami oleh suatu ekosistem danau. Bagaimana proses eutrofikasi ?
EUTROFIKASI diperikan pertama kali oleh Weber pada tahun 1907 ketika ia memperkenalkan istilah oligotrofik, mesotrofik dan eutrofik (Hutchinson, 1969)

Rabu, 17 Agustus 2011

Eutrofikasi, Problema Ekologis pada Ekosistem Danau

Eutrofikasi, Problema Ekologis pada Ekosistem Danau
I.               PENDAHULUAN

Danau adalah salah satu ekosistem enting karena fungsinya bagi masyarakat.Diantaranya danau sering dimanfaatkan sebagai: sumber air minum , penangkapan budidaya ikan, tempat cuci mandi, objek wisata dan lain sebagainya. Namun, seperti halnya ekosistem lainnya di muka bumi ini, danau tetap saja tidak bebas dari gangguan serta permasalahan ekologis
Diantara masalah yang menarik serta perlu mendapat perhatian serius adalah masalah  eutrofikasi  (pengkayaan unsur hara). Proses ini sebenarnya sifatnya agak alami dimana terdapat masukan unsur hara dalam danau karena peristiwa-peristiwa dalam danau tersebut. Dalam situasi alami tersebut, maka proses eutrofikasi dapat dikatakan berlangsung lambat dan dalam keadaan seimbang. Namun menjadi masalah ketika campur tangan manusia lewat berbagai aktifitas pemanfaatan danau mulai mempengaruhi ekosistem danau. Proses ini kemudian dikenal sebagai eutrofikasi kultural.

Selasa, 16 Agustus 2011

Rencana LOKAL melawan Pemanasan GLOBAL

"LOCAL PLANNING" Melawan "GLOBAL WARMING" 
Oleh: Meidy Y. Tinangon
”Jika suatu ketika lapisan es di bumi mencair maka ketinggian permukaan air laut dapat dipastikan naik hingga 64 meter” demikian diungkap Antara news 23 Maret 2007.Nikolai Osokin, pakar glaciologi pada Institut Geografi, Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, memperkirakan, kota-kota ditepi pantai kemudian tenggelam di bawah permukaan air, termasuk Belanda, yang sebagian besar wilayahnya notabene berada di bawah permukaan air laut. Bagaimanapun juga, baik Belanda maupun seisi planet bumi yakin bahwa kehancuran yang luar biasa dapat terjadi setiap saat dalam beberapa ribu tahun mendatang.

Sabtu, 30 Juli 2011

Paradigma Lingkungan dan Kondisi Lingkungan Hidup Kita

Ada sebuah kisah tentang Kapal Titanic. Kapal yang besar dan megah di masanya. Kapal yang dianggap paling besar, paling kuat, paling megah, paling hebat ! Tak seorangpun meragukan kemampuan dari kapal tersebut. Tak ada yang berpikiran bahwa kapal yang hebat tersebut suatu saat akan tenggelam. Tak ada yang memusingkan diri dengan hal tersebut.   Dalam perjalanan tersebut, orang – orang sibuk dengan kesenangan bahkan pesta. Namun apa yang terjadi ? Suatu saat kapal mengalami masalah akibat bongkahan es di laut, kapal sudah mulai tenggelam perlahan namun orang masih sibuk dengan urusan kesenangan masing-masing. Hingga akhirnya kapal pun tenggelam dengan korban jiwa yang besar.
Dalam hubungan dengan topik bahasan kita, pandangan orang-orang terhadap kapal Titanic ini sama dengan cara pandang kita terhadap bumi atau lingkungan hidup kita.
Manusia telah sekian lama menganggap bumi ini sedemikian tangguh dengan segala proses alamnya. Kita merasa bumi ini demikian besar dan begitu jauh dari kesan kerapuhan. Kita merasa bumi sangat mampu menampung sejumlah besar manusia dan kita menganggap bumi kita demikian hebatnya, dan karenanya tak akan mungkin “tenggelam” seperti keyakinan para petinggi dan orang-orang pintar dalam kisah kapal Titanic di atas.